MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN
الحمد لله العزيز الغفور، الذي جعل في الإسلامِ الحنيفِ الهُدَي والنور، الذي قال ] وما الحياةُ الدنيا إلا مَتَاعُ الغرور[ ، نحمده سبحانه وتعالي حَمْدَ مَنْ نَظَرَ فَاعْتَبَر، وَكَفَّ عن المساويءِ وازْدَجَر، وعَلِمَ أن الدُّنيا ليست بدار مَقَرّ، وأشهد أن لا إله الله خلق الخلائق وأحكامَها، وقدّر الأعمار وحدّدها، وهو باقٍ لا يفوت وهو حيّ لا يموت، وأشهد أن محمدا عبدُه ورسولُه، أَمَرَ بتذكير الموتِ والفناء، والاستعدادِ ليوم البَعْث والجزاء. اللهم صلي الله علي سيدنا محمد خاتم الأنبياء والمرسلين وعلي آله الطيبين وأصحابه الأخيار أجمعين. أما بعد.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah Swt....
Banyak sekali nikmat yang Allah berikan, salah satu diantaranya Adalah nikmat kemerdekaan. Betapa dengan kemerdekaan kita bisa lebih maju, kita bisa melakukan apapun untuk peningkatan kualitas, sarana dan prasarana ibadah kita. Dengan modal kemerdekaan ini kita bisa menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, dengan hakikat kemerdekaan juga kita bisa menjunjung tinggi pendidikan. Maka tanggal 17 agustus merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan kemenangan dan kemerdekaan setelah sekian ratus lamanya hidup dibawah bayang-bayang intimidasi dan kedzaliman para penjajah. Sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan luapan kegembiraan yang gegap gempita, seraya mengumandangkan kalimat tahmid, memuji dan mensyukuri karunia Allah yang terbesar bagi bangsa ini.
Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini selayaknya dijadikan momentum untuk mengasah rasa syukur kita kepada Allah swt, momentum untuk membangun dan menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah swt dengan tentunya mengkonsumsi dan mendayagunakan semua nikmat tersebtut kearah tujuan penciptaan manusia, sesuai dengan definisi syukur yang didefinisikan oleh para Ulama “ As Syukru huwa sorful abdijamii’a ma amanallaahu ilaa maa khuliqo liajrihi “ syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah swt “.
Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan tiga hal nyata didalam kehidupan sehari-hari :
1. umat Islam dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi didalam memenuhi semua tuntunan dan tuntutan baik yang terkait dengan hak Allah swt maupun yang terkait dengan hak-hak sesama makhluknya, demikian pula dengan berdisiplin tinggi, meninggalkan semua yang merendahkan dan mengotori nilai luhur sebuah kemerdekaan dan kebebasan.
2. dengan mengagungkan dan meninggikan Allah diatas segala-galanya. Slogan “ Allahu Akbar “ Allah maha besar bukan hanya dalam bentuk ucapan dan dzikir lisan saja, tetapi asma-asma Allah swt bagaimana bisa mendominasi seluruh ruang didalam hidup kita, sebutan asma-asma Allah berwibawa didalam hidup kita, ajaran dan pedomannya pun mewarnai setiap gerak langkah kita.
3. dengan memberdayakan potensi dari semua anugerah nikmat Allah kepada jalan yang benar sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah mengabdi kepada Allah dalam makna yang seluas-luasnya dan makna yang setepat-tepatnya yaitu ibadah yang mengambil unsur perlawanan terhadap hawa nafsu yang cenderung merusak kehidupan manusia.
Sesungguhnya Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan segenap manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan oleh Islam merupakan inti dari idiologi yang benar yaitu tahrirul ‘ibad min ibaadatil ibaad ilaa ibaadati rabbil ibad “, membebaskan manusia dari penghambaan, belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Tuhan sang pencipta makhluk sealam jagad ini. Allah menyebutkan didalam surat Ibrahim ayat 1-2
Artinya : Alif, laam raa.( ini adalah ) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, ( Yaitu ) menuju jalan Tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji. Allah yang memiliki segala apa yang dilangit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. ( QS. Ibrahim : 1-2 )
Pembebasan dan kebebesan yang diinginkan oleh Islam bukan hanya terbatas pada kebebasan dari belenggu fisik semata, tapi lebih dari itu adalah kebebasan dari belenggu dan ketergantungan kepada selain Allah swt dalam berbagai bentuk dan modusnya :
1. kebebasan dan pembebasan diri manusia dari belenggu hawa nafsu yang sering kali menjerumuskan seseorang kedalam sifat hewaniah bahkan sifat syaithoniah. Sehingga Allah swt mengecam sifat ini dalam salah satu firman Nya
“ terangkanlah kepada Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ? ( QS. AK Furqon : 43 ).
2. pembebasan diri dan bangsa dari belenggu prilaku dan akhlak madzmumah, akhlak yang tercela yang sekarang ini menjadi tontotan dan tuntunan sehari-hari. Betapa informasi dan kenyataan sehari-hari dilapangan ini sangat mengkhawatirkan masa depan generasi bangsa ini yang akan meneruskan estafeta perjuangan para pahlawan yang telah sudi mengorbankan harta, tenaga bahkan jiwa mereka untuk kedamain dan kesejahteraan para penerusnya.
Pepatah Arab mengingatkan kepada kita akan pentingnya akhlak dalam membangun dan mempetahankan eksistensi sebuah bangsa “ sesungguhnya jati diri dan eksistrensi sebuah umat sangat ditentukan dan tergantung kepada akhlaknya, jika akhlak mereka rusak maka bangsa itu akan segera menemui kehancuran dan terus menerus berada dalam keterpurukan “.
3. pembebasan diri dan bangsa dari budaya dan pandangan hidup hedonisme yang mengarah kepada semata-mata memburu kenikmatan duniawi sesaat secara berlebih-lebihan yang akhiranya akan melahirkan budaya persimifisme, yaitu budaya serba boleh. Mereka menuntut diilegalkannya praktek prostitusi, seks bebas, dan praktek kemaksiatan yang lainnya atas nama hak asasi manusia dengan melupakan hak asasi Allah swt.
Dalam kondisi semacam ini biasanya segala aktifitas kebaikan, segala bentuk amar ma’ruf dan nahyi munkar akan dianggap sebagai penyakit, dianggap sebagai hama yang harus segera dibasmi seperti yang dikatakan oleh kaum nabi Luth terhadap nabi mereka. mereka mengatakan dengan budaya dan cara pandang hedonisme mereka, dengan budaya dan cara pandang persimifisme mereka
Artinya : Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan : “ usirlah nabi Luth beserta keluarganya dari negeri ini karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang mengaku dirinya bersih dan suci ( QS. An Naml : 56 ).
4. pembebasan diri dan umat dari praktek syirik dalam segala bentuknya, sehingga seperti yang dikhawatirkan oleh Imam Ali karomallahu wajhah tentang kondisi sebuah umat yang tidak ada nilai dan tidak ada harganya dimata Allah dan juga dimata manusia. Imam Ali menyebutkan “ akan darang atas manusia suatu zaman semangat mereka hanya berada disekitar perut mereka, kemuliaan mereka sangat tergantung kepada benda-benda fisik semata, jidat mereka ada pada perempuan-perempuan, agama mereka ada pada urusan dinar dan dirham. Mereka itulah orang-orang yang paling jahat dan tidak ada nilainya disisi Allah swt “. Inilah yang dikhawatirklan oleh Imam Ali, manakala nilai dan semangat kemerdekaan ini tidak diisi dengan rasa syukur yang mendalam untuk memberdayakan, mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki, segala potensi yang dimiliki untuk mengharapkan ridho Allah swt.
Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi sebagai bentuk relisasi dari rasa syukur kepada Allah swt. Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya. Semoga dengan keberkahan dan rahmat Allah swt, bangsa ini segera terbebas dari segala bentuk ujian dan bencana yang menimpa, baik ujian secara fisik materil maupun ujian secara akhlak dan moral, karena itu merupakan ujian yang cukup terbesar bagi bangsa ini. Keberkahan dan rahmat Allah mudah-mudahan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini seperti halnya atas berkat rahmat Allah jualah bangsa ini meraih kemerdekaan.
Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini selayaknya dijadikan momentum untuk mengasah rasa syukur kita kepada Allah swt, momentum untuk membangun dan menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah swt dengan tentunya mengkonsumsi dan mendayagunakan semua nikmat tersebtut kearah tujuan penciptaan manusia, sesuai dengan definisi syukur yang didefinisikan oleh para Ulama “ As Syukru huwa sorful abdijamii’a ma amanallaahu ilaa maa khuliqo liajrihi “ syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah swt “.
Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan tiga hal nyata didalam kehidupan sehari-hari :
1. umat Islam dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi didalam memenuhi semua tuntunan dan tuntutan baik yang terkait dengan hak Allah swt maupun yang terkait dengan hak-hak sesama makhluknya, demikian pula dengan berdisiplin tinggi, meninggalkan semua yang merendahkan dan mengotori nilai luhur sebuah kemerdekaan dan kebebasan.
2. dengan mengagungkan dan meninggikan Allah diatas segala-galanya. Slogan “ Allahu Akbar “ Allah maha besar bukan hanya dalam bentuk ucapan dan dzikir lisan saja, tetapi asma-asma Allah swt bagaimana bisa mendominasi seluruh ruang didalam hidup kita, sebutan asma-asma Allah berwibawa didalam hidup kita, ajaran dan pedomannya pun mewarnai setiap gerak langkah kita.
3. dengan memberdayakan potensi dari semua anugerah nikmat Allah kepada jalan yang benar sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah mengabdi kepada Allah dalam makna yang seluas-luasnya dan makna yang setepat-tepatnya yaitu ibadah yang mengambil unsur perlawanan terhadap hawa nafsu yang cenderung merusak kehidupan manusia.
Sesungguhnya Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan segenap manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan oleh Islam merupakan inti dari idiologi yang benar yaitu tahrirul ‘ibad min ibaadatil ibaad ilaa ibaadati rabbil ibad “, membebaskan manusia dari penghambaan, belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Tuhan sang pencipta makhluk sealam jagad ini. Allah menyebutkan didalam surat Ibrahim ayat 1-2
Artinya : Alif, laam raa.( ini adalah ) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, ( Yaitu ) menuju jalan Tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji. Allah yang memiliki segala apa yang dilangit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. ( QS. Ibrahim : 1-2 )
Pembebasan dan kebebesan yang diinginkan oleh Islam bukan hanya terbatas pada kebebasan dari belenggu fisik semata, tapi lebih dari itu adalah kebebasan dari belenggu dan ketergantungan kepada selain Allah swt dalam berbagai bentuk dan modusnya :
1. kebebasan dan pembebasan diri manusia dari belenggu hawa nafsu yang sering kali menjerumuskan seseorang kedalam sifat hewaniah bahkan sifat syaithoniah. Sehingga Allah swt mengecam sifat ini dalam salah satu firman Nya
“ terangkanlah kepada Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ? ( QS. AK Furqon : 43 ).
2. pembebasan diri dan bangsa dari belenggu prilaku dan akhlak madzmumah, akhlak yang tercela yang sekarang ini menjadi tontotan dan tuntunan sehari-hari. Betapa informasi dan kenyataan sehari-hari dilapangan ini sangat mengkhawatirkan masa depan generasi bangsa ini yang akan meneruskan estafeta perjuangan para pahlawan yang telah sudi mengorbankan harta, tenaga bahkan jiwa mereka untuk kedamain dan kesejahteraan para penerusnya.
Pepatah Arab mengingatkan kepada kita akan pentingnya akhlak dalam membangun dan mempetahankan eksistensi sebuah bangsa “ sesungguhnya jati diri dan eksistrensi sebuah umat sangat ditentukan dan tergantung kepada akhlaknya, jika akhlak mereka rusak maka bangsa itu akan segera menemui kehancuran dan terus menerus berada dalam keterpurukan “.
3. pembebasan diri dan bangsa dari budaya dan pandangan hidup hedonisme yang mengarah kepada semata-mata memburu kenikmatan duniawi sesaat secara berlebih-lebihan yang akhiranya akan melahirkan budaya persimifisme, yaitu budaya serba boleh. Mereka menuntut diilegalkannya praktek prostitusi, seks bebas, dan praktek kemaksiatan yang lainnya atas nama hak asasi manusia dengan melupakan hak asasi Allah swt.
Dalam kondisi semacam ini biasanya segala aktifitas kebaikan, segala bentuk amar ma’ruf dan nahyi munkar akan dianggap sebagai penyakit, dianggap sebagai hama yang harus segera dibasmi seperti yang dikatakan oleh kaum nabi Luth terhadap nabi mereka. mereka mengatakan dengan budaya dan cara pandang hedonisme mereka, dengan budaya dan cara pandang persimifisme mereka
Artinya : Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan : “ usirlah nabi Luth beserta keluarganya dari negeri ini karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang mengaku dirinya bersih dan suci ( QS. An Naml : 56 ).
4. pembebasan diri dan umat dari praktek syirik dalam segala bentuknya, sehingga seperti yang dikhawatirkan oleh Imam Ali karomallahu wajhah tentang kondisi sebuah umat yang tidak ada nilai dan tidak ada harganya dimata Allah dan juga dimata manusia. Imam Ali menyebutkan “ akan darang atas manusia suatu zaman semangat mereka hanya berada disekitar perut mereka, kemuliaan mereka sangat tergantung kepada benda-benda fisik semata, jidat mereka ada pada perempuan-perempuan, agama mereka ada pada urusan dinar dan dirham. Mereka itulah orang-orang yang paling jahat dan tidak ada nilainya disisi Allah swt “. Inilah yang dikhawatirklan oleh Imam Ali, manakala nilai dan semangat kemerdekaan ini tidak diisi dengan rasa syukur yang mendalam untuk memberdayakan, mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki, segala potensi yang dimiliki untuk mengharapkan ridho Allah swt.
Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi sebagai bentuk relisasi dari rasa syukur kepada Allah swt. Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya. Semoga dengan keberkahan dan rahmat Allah swt, bangsa ini segera terbebas dari segala bentuk ujian dan bencana yang menimpa, baik ujian secara fisik materil maupun ujian secara akhlak dan moral, karena itu merupakan ujian yang cukup terbesar bagi bangsa ini. Keberkahan dan rahmat Allah mudah-mudahan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini seperti halnya atas berkat rahmat Allah jualah bangsa ini meraih kemerdekaan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لي ولكم وللمسلمين، فَاسْتَغْفِرُوْهُ،،، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA (KE-2)
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الأزْمَانِ وَالآنَاءِ، فَلا ابْتِدَاءَ لوجوده ولا انتهاءَ، يستوي بعلمه السرُّ والخفاءُ، القائلِ: (وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا). أشهد أن لا الع إلا الله الكبير المُتَعَالِ، المُنَزَّهُ عن الشبيه والمِثال، الذي يسبِّح بحمده كلُّ شيء في الغُدُوِّ والآصال. وأشهد أن محمدا عبده رسوله الذي حذّرنا من دار الفتون، المُنْزَلُ عليه (إنك ميّتٌ وإنهم ميتون). اللهم صلي الله علي سيدنا محمد خاتم الأنبياء والمرسلين وعلي آله الطيبين وأصحابه الأخيار أجمعين. أما بعد.
Kesyukuran yang tertinggi bagi kita bukan hanya bangsa ini telah meraih kemerdekaan, tetapi kesyukuran kita selaku umat Islam adalah bahwa kita tidak sekedar menjadi penonton didalam mengisi kemerdekaan ini, tapi semampu mungkin menjadi pemain dan ikut ambil bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing, sesuai dengan segmentasi masing-masing untuk menjadi orang-orang yang bisa mencoret dan menuliskan sejarah kegemilangan bangsa ini dimasa yang akan datang, sehingga kita akan dikenang sebagai sebuah kebaikan yang Insya Allah jika itu diteruskan oleh generasi yang akan datang, maka kita akan meraih sunah jariah ( pahala jariah ) yang tidak putus-putus meskipun kita sudah menghadap Allah swt.
Dengan semangat kemerdekaan ini, kita pertahankan keutuhan jati diri dan bangsa ini dengan nilai-nilai akhlak yang luhur dan nilai-nilai Islam Yang tinggi, hanya dengan itu, kita bisa meraih kejayaan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan Allah swt berkenan meneruskan sejarah bangsa ini sehingga bangsa ini akan menjadi sebuah “ baldatun thayyibatun warabbun ghaafur “ sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah Allah swt dalam waktu yang bersamaan juga meraih kesejahteraan dan kedamaian selama-lamanya.
Dengan semangat kemerdekaan ini, kita pertahankan keutuhan jati diri dan bangsa ini dengan nilai-nilai akhlak yang luhur dan nilai-nilai Islam Yang tinggi, hanya dengan itu, kita bisa meraih kejayaan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan Allah swt berkenan meneruskan sejarah bangsa ini sehingga bangsa ini akan menjadi sebuah “ baldatun thayyibatun warabbun ghaafur “ sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah Allah swt dalam waktu yang bersamaan juga meraih kesejahteraan dan kedamaian selama-lamanya.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صلي وسلم وبارك علي سيدنا محمد وعلي آل سيدنا محمد وارض عن ساداتنا أصحاب رسولك صلي الله عليه وسلم ومن تبعهم بإحسان الي يوم الدين. اللهم اغفرلنا ذنوبنا واستر عيوبنا وطهر قلوبنا وأصلح نياتنا وعافنا واعف عنا وعلي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك أعنا وعن بابك فلا تطردنا واختم بالصالحات أعمالنا يا إله العالمين. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذا النار. وصل اللهم علي سيدنا محمد النبي الأمي وعلي آله وأصحابه الأخيار ومن تبعهم بإحسان الي يوم الدين. آمين يا رب العالمين.
عباد الله: إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. أقم الصلاة!
عباد الله: إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. أقم الصلاة!
Assalamu alaikum!
BalasHapusPak saya mohon ijin menggunakan khutbah-khutbah bapak untuk berkhutbah di kampung saya yang terpencil. semoga amal ibadah bapak diterima oleh Allah SWT. Amin
Alhamdulillah, media ini sangat berguna bagi para mubaligh utk terus mengibarkan syiar islam, terima kasih pak...!!
BalasHapusAssalamu'alaikum w w
BalasHapusSyukron Katsiron ust. artikel-artikelnya sangat bermanfaat mudah2an menjadi pencerahan bagi umat dan pahala terus mengalir untuk ust. amin dan mohon izin artikel dan khutbah2nya saya nukil buat tambah wawasan saya dan jamaah
Assalamu alaikum...
BalasHapusPak, saya senang sekali berkunjung ke blog Bapak, krn saya ingin sekali belajar bgmana berkhutbah, dan saya mohon ijin untuk menggunakan artikel khutbah Bapak.....
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
saya senang bs menemukan blog ini dan ternyata setelah saya liat banyak sekali artikel-2/makalah dll yang berkaitan dengan wawasan ilmu khususnya disiplin ilmu saya,saya senang bs menukil/mencopy dari artikel bapak,sebelumnya saya mohon ijin untuk menggunakan artikel dari bapak semoga bs bermanfaat,dan saya ucapkan terima kasih banyak.
BalasHapussaya senang bs menemukan blog ini dan ternyata setelah saya liat banyak sekali artikel-2/makalah dll yang berkaitan dengan wawasan ilmu khususnya disiplin ilmu saya,saya senang bs menukil/mencopy dari artikel bapak,sebelumnya saya mohon ijin untuk menggunakan artikel dari bapak semoga bs bermanfaat,dan saya ucapkan terima kasih banyak.
BalasHapusAlhamdulillah, syukur kepada Allah, yang menunjukkan saya teks khutbah yang baik ini. Semoga makna dan pesan yang ada di dlmnya, bisa mudah difahamii. Sy juga mhn ijin untuk menggunakan dan sedikit mengedit dg menyederhanakan untuk sy jadikan materi khutbah di masjid kampung saya. Semoga mendapat pencerahan,amiiin
BalasHapus(Hidayat Adi Firmanto)
hidayataf@gmail.com
Aslm Ust. شكرا كثيرا ats Artikel yang muat semg dpt brmnfaat bg kt yg menggnkan'a.
BalasHapusaslm ust, syukron unt semua artikel antm, semoga bermanfaat unt kita2. Aceh
BalasHapusYazid.Ass, Wr Wb matur nuwun ustadz sy mohon ijin untuk ikut memanfaatkan Artikel artikel bapak. semoga jadi amal shalih bpk Amiin Wass.Wr Wb
BalasHapus.assalamu'alaikum
BalasHapus.pak ust, saya mohon izin untuk mengcopy dan mengeprint sebagian khutbah2 anda untuk tugas agama saya
.sebelumdan sesudahnya saya ucapkan terimakasih
.assalamu'alaikum
BalasHapus.pak ust, saya mohon izin untuk mengcopy dan mengeprint sebagian khutbah2 anda untuk tugas agama saya
.sebelumdan sesudahnya saya ucapkan terimakasih
Assalamualykum...wr wb..
BalasHapusMohon izinnya menggunakan materi khutbahnya...Syukron.
Assalamu'alaikum w.w. Terima kasih pak saya dapat menemukan Blok ini, materi hutbah ini sangat bermanfaat untuk kita semua demi mengngatkan kembali bangsa Indonesia untuk tidak melupakan makna kemerdekaan.
BalasHapusAssalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
BalasHapusMohon Ijin Mengutip untuk disampaikan di forum pengajian Ormas.. Semoga Ilmu yang Bapak Shodaqohkan mendapat pahala disisi Allah SWT Aminn...
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Assalamualaikum.. mohon izin mengutip untuk dijadikan bahan ceramah , semoga menjadi sebuah amal jariyah yang pahalanya terus mengalir .. wassalamualaikum
BalasHapusassalamualaikum, bapak saya mohon ijin menggunakan teks khotbahnya.
BalasHapusterimakasih
wassalamualaikum wr. wb
aswrwb. ustad.mohon ijin copas, moga berkah.amin
BalasHapusAssalamualaikum, Mohon keridhoannya atas ilmu yg Bapak syerkan ini sebahagian dan isi teks khutbahnya saya pakai Pak, semoga Bapak senantiasa mendapatkan hidayah dari Alloh swt sehingga terus dapat berbagi di media ini dan kita semua semoga Alloh golongkan dalam golongan orang yang sholeh, amien.
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat saya mohon izin menggunakan materi-materi.Jazakallahu khairon katsiron
BalasHapusAsalam ustadz ana ijin salin teks hutbahnya,, mudah2n menjadi ladang amal bekal di akhirat,, aamiin,, syukron katsiron
BalasHapussalaam alaik,,, syukron ustadz, insyaallah artikelnya mau d pake khutbah skrg. jazaakallah..amiin
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb. Sangat bermanfaat, ijinkan kami turut menyebarkan isi dari khutbah tsb. Semoga Allah SWT meridhoi.
BalasHapusSyukran atas ☝ share ilmunya. Sy sampaikan pada khutbah Jumat besok, 18 Agustus 2017 di Masjid Assalam Perum.BTN Jatibarang Baru Jatibarang Indramayu Jabar.
BalasHapusASl. Mahn izin ikut "menjiplak" materi khutbah ini.. smg menjadi amal jariyah Bapak.. maturnuwun...
BalasHapusAssalamualaikum wr wb. terimkasih ustadz, artikelnya sangat membantu kami dalam mengembangkan isi khutbah2 kami semoga menjadi amal jariyahnya
BalasHapus