Senin, 05 November 2007

KHUTBAH IDUL FITRI

SENDI-SENDI KEMENANGAN

الله اكبر 7 مرات
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ, تَبْصِرَةً ِلأُولِى اْلأَلْبَابِ , وَأَوْدَعَهُ مِنْ فُنُوْنِ اْلعُلُوْمِ وَالْحِكَمِ العَجَبِ الْعُجَابِ , وَ جَعَلَهُ أَجَلَّ الْكُتُبِ قَدْرًا وَأَغْزَرِهَا عِلْمًا وَ أَعْذَبِهَا نَظْمًا وَ أَبْلَغِهَا فِى الْخِطَابِ قُرْآناً عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ وَ لاَ مَخْلُوْقٍ وَ لاَ شُبْهَةٍ فِيْهِ وَ لاَ ارْتِيَابٍ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ رَبُّ اْلأَرْبَابِ الَّذِي عَنَتْ لِقَيُّوْمِيَّتِهِ الْوُجُوْهُ وَخَضَعَتْ لِعَظَمَتِهِ الرِّقَابُ. وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ مِنْ أَكْرَمِ الشُّعُوْبِ وَأَشْرَفِ الشِّعَابِ إِلَى خَيْرِ أُمَّةٍ بِأَفْضَلِ كِتَابٍ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الأَنْجَابِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْمَآبِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma'asyirol mu'minin wal mu'minaat raimakumullah

Bangsa arab sebelum diutusnya Rasulullah saw dalam keadaan Ummi yang diliputi kegelapan dari semua sisinya sebagaimana dijelaskan Al Quran dalam surat Al Jumah ayat 2 sbb.

Artinya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Jazirah Arabia dipenuhi dengan gelombang syahwat dan kemaksiatan. Kedzoliman merajalela. Yang kuat memangsa yang lemah sehinga tiada seorangpun yang merasa aman atas dirinya, keluarganya dan hartanya. Duniapun demikian gelap yang membutuhkan penyelamat yang mengeluarkan manusia dari kesesatan menuju petunjuk Islam yang terang benderang. Dari kebodohan menuju dunia ilmu pengetahuan dan dari kedzoliman menuju keadilan dan kesejahteraan. Dalam keadaan demikianlah Rasulullah saw diutus untuk mengembalikan menusia kepada penyembahan Pencipta alam semesta yaitu Allah SWT.

Rasulullah tidak merasa tenang ketika melihad dunia penuh kedzoliman, kesesatan dan penyembahan kepada thoghut , maka diturunkanlah firman allah :

Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. ( al Muddatstsir 1-7)

Ayat-ayat ini memberitahukan kepada Rasuluillah saw bahwa masa kegelapan harus sirna untuk menghadapai semua itu beliau diharuskan menyingsingkan lengan baju untuk bangkit menggapai kemanangan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sekarang ini tengah dilanda oleh berbagai macam krisis: krisis keimanan krisis moral, krisis ketenangan jiwa, krisis keluarga, krisis kepemimpinan dsb

Marilah kita melihat dan mencontoh apa yang dilakukan nya untuk membangkitkan bangsa Arab?
Bagimana seorang diri menghadapi dunia dan hendak merobahnya untuk menggapai kemenangan? Allah SWT membimbing RasulNya, juga semua da’I agar meniti lima prinsip kemenangan yang dijelaskan dalam awal surat al Muddatstsir.yaitu:
1. Hanya Allah yang diagungkan
2. Melakukan tazkiyatunnafs dan Membersihkan penampilan
3. Menjauhi kesyirikan
4. Berani berkorban
5. Bersabar dalam perjuangan

Marilah kita menguak sedikit lima prinsip menuju kemenangan ini;

Pertama, hanya Allah yang paling diagungkan
Setiap da’I yang ingin membangun masa depan gemilang harus yakin bahwa Allah harus dijadikan dalam dirinya sebagai yang paling diagungkan. Karena Allahlah yang menyebabkan kita menang dan hanya Allahlah Yang Maha Besar. Kita harus menyandarkan diri kita kepada Allah dalam segala halnya. Cobalah perhatikan! Ketika pengikut Thalut mau berperang melawan Jalut, mereka meminta kepada Allah dilimpahkan kesabaran dan dikokohkan pendirian dan langkah mereka dimana mereka beerkata:

Artinya: Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo`a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".( Al Baqoroh 250)

Kedua: Melakukan tazkiyatunnafs dan membersihkan penampilan.
Para Nabi adalah makhluk pilihan dan da’i pilihan. Walaupun Allah telah menyempurnakan akal dan anugerah kepada mereka akan tetapi Allah memeruntah mereka untuk melakukan pensucian jiwa sebelum menyampaikan dakwah. Rasulullah saw diperintah Allah untuk melakukan qiyamullail agar bisa mengemban amanah dakwah. Sebagaimana difirmankan Allah :

Artinya: Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (al Muzammil 1-5)

Ketika Allah swt. Mengutus para Rusul dengan membawa petunjuk dan dijadikan sebagai pemimipin umat manusia, tidak membiarkan mereka tanpa pengarahan untuk memiliki bekal, sebagaimana ditegaskan Allah sbb.

Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, (Al Anbiya 73)

Pensucian jiwa merupakan bekal penting untuk menghadapi thoghut seperti Fir’aun. Allah berfirman kepada Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. sbb:

Artinya: Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; (Thohaa 42)
Mengemban beban dakwah yang diwariskan para Nabi tidak akan mampu dipikul kecuali oleh orang-orang yang memiliki kemauan kuat dan cita-cita tinggi. Beban ini tidak bisa dipikul kecuali oleh orang-orang yang memiliki taazkiyatunnafs dan cara-cara bertaqarrub kepada Allah .

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (al Ankabut 69)

Untuk menggapai kemenangan umat ini hatrus membersihkan diri dari berbagai kekotoran akidah, kekotoran akhlak, kekotoran kehidupan dan kekotoran lainnya. Benak kita harus bersih dari niat dan fikiran kotor. Mulut kita harus terlepas dari omongan yang tidak ada gunanya, omongan jorok dan kotor. Hati kita tidak ada su’udzon dan niat yang jelek. Semua anggota badan kita tidak memiliki tanda-tanda kekufuran dan kekotoran tradisi. Sebagi da’I , kita wajib membersihkan penanmpilan kita. Kita harus tampil sebagai muslim kaffah, penuh kelembutan dan kasih sayang.

Ketiga, Menjauhi segala bentuk kekufuran dan kesyirikan
Kesyirikan adalaj penyebab turunnya siksa dunia dan akhirat. Jalan dakwah adalah jalan lurus yang tiada kesyirikan sedikitpun.

Allah berfirman : Artinya: “dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (Al An’am 153)

Kesyirikan adalah penyebab pokok munculnya krisis moral. Krisis moral adalah penyebab lahirnya semua krisis di dunia. Sedangkan keimanan adalah penyebab turunnya berkah dari langit dan bumi. Allah berfirman.” Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(Al a’rof 96)

Secara individu, kalau ingin bangkit menuju masa depan yang baik harus rasional dan jauh dari kesyirikan. Demikian juga suatu bangsa bila ingin bangkit maka harus menjauhkan semua prinsip kekufuran dan kesyirikan. Tayangan media elektronik dan berita-berita di berbagai media cetak harus dijauhkan dari prinsip-prinsip kesyirikan.

Keempat, Harus berani berkorban untuk agama Allah.
Ayat 6 dari Al Muddatstsir menyatakan : dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Ayat ini mendorong kita untuk memberikan pengorbanan menuju puncak kemenangan dan tidak mengajarkan untuk mendapatkan sesuatu tanpa usaha.
Ada tiga unsur utama yang diperlukan untuk membangun umat. Pertama: Risalah, Kedua: keyakinan terhadap risalah. Dan ketiga: Orang-orang yang mau berkorban memperjuangkan risalah tersebut.
Bagi umat Islam, risalahnya adalah ajaran-ajaran Islam itu sendiri. Dengan demikian, tak perlu mencari atau menkodifikasi risalah lain karena Islam sejak lima belas abad yang lalu telah final, dengan arti bahwa ajaran-ajarannya telah sempurna (kamil), mencakup seluruh aspek kehidupan (syamil), dan sesuai bagi semua masa dan bangsa (alami).

Keyakinan semacan ini haruslah mendarah daging pada setiap individu muslim. Keyakinan bahwa hanya Islamlah agama yang haq dan yang lain itu batil. Semakin dalam kayakinan umat terhadap risalahnya ini, semakin besarlah kemungkinan untuk menjadi figur yang berkriteria jempolan.
Kemudian, risalah dan keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap risalah itu saja tidak cukup untuk membuat umat leading. Diperluakan sejumlah orang-orang yang mau berkorban memperjuangkan. Yaitu berkorban dengan jiwa, harta, waktu, kedudukan dan segala yang dimiliki. Karena sebagaimana telah diketahuai bersama bahwa pertentangan nilai antara yang haq dan yang batil itu akan senantiasa kontinyu hingga runtuhnya bumi. Dan perlu diingat bahwa keagungan dan kebenaran yang haq itu belum menjadi aturan kemenangan, karena terkadang yang batil dengan siasatnya mampu menjadi pemain utama.

Kelima, Bersabar di jalan dakwah
Jalan dakwah menuju kemenangan tidaklah bertaburan bunga tapi penuh dengan onak dan duri. Tidak pernah seorang rosul ataupun da’I yang memperjuangkan agama Allah tanpa tantangan. Inikah yang mengharuskan kita bersabar dan melipatgandakan kesabaran.
Allah berfirman:
Artinya: Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al Hijr 97-99)

Dalam ayat lain disebutkan :
Artinya: Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.(thoha 130)

Dr. Yusuf al Qardlowi mengisyaratkan rahasia disatukannya perintah sabar dengan perintah bertasbih sbb: “Allah memerintah bertasbih setelah perintah bersabar dalam beberapa ayat, barangkali rahasianya bahwa tasbih membekali manusia strum rohani yang akan meringankan pahitnya kesabaran dan melapangkan kesempitan dada.”[1]

Bahkan lebih dari itu, kesabaran mampu merubah ujian da’I menjadi pujian dan anugerah, dan merubah penjaranya menjadi surga yang rindang. Ibnu Taimiyyah berkata : “apa yang bisa dilakukan musuh-musuhku kepada-Ku ? Surgaku dan tamanku berada dalam dadaku, kemana saja Aku pergi akan selalu bersamaku dan tidak pernah berpisah denganku. Memenjarakanku bagaikan melakukan khulwah, membunuhku berarti membuatku syahid, mengusirku dari negriku sama dengan rihlah bagiku.”
Itulah lima sendi sebagai awal langkah untuk menggapai kemenangan dqan setiap mukmin yang da’I harus mnetapi jalan ini unutk mencapai masa depan yang gemilang.
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan rakyat yang memegang eguh 5 sendi kemenangan tersbut untuk menuju Indonesia gemilang di masa yang akan datang



Doa penutup:

Marilah kita berdoa pada penutup khutbah ini semoga dikabulkan semua permohonan kita

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka.


اللّهمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.

اللهم عذِّبِ الكَفَرَةَ الذين يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ويُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ويُقاتِلُونَ أوْلِيَاءَكََّ

Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu, membunuh kekasih-kekasih-Mu..

اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين

Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.

اللهم فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ العالمين

Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.

اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهم إنا نسألك من الخير كله ما علمنا منه ، وما لم نعلم ، وباسمك العظيم الذي إذا دعيت به أجبت ، وإذا سئلت به أعطيت و نسألك أن تغفر لنا ذنوبنا و لوالدينا و لجميع المسلمين و المسلمات.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِنا دِينِنا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِنا دُنْيَاناَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِنا وَأَصْلِحْ لِنا آخِرَتِنا الَّتِي فِيهَا مَعَادِنا وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Ya Allah, Perbaikilah untuk kami agama kami, Yang menjadi benteng segala urusan kami. Perbaikilah urusan dunia kami, Yang di dalamnya terdapat penghidupan kami
Dan perbaikilah akhirat kami yang akan menjadi tempat kembali kami, Jadikanlah hidup ini wadah bertambahnya segala kebaikan bagi kami, Dan jadikanlah mati sebagai titik henti untuk kami dari segala keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا وَلِسَانًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ
Ya Allah kami memohon kepadaMu keteguhan dalam melaksanakan ajaranMu dan kekuatan tekad untuk menepati jalan petunjuMu
Kami memohon kepadaMu untuk dapat mensyukuri ni'matMu dan beribadah menghambakan diri dengan baik kepadaMu
Kami memohon kepadamu hati yang suci sejahtera dan lisan yang jujur
Kami memohon kepadaMu kebaikan yang Engkau Maha Mengetahuinya
Dan kami berlindung kepadaMu dari kejahatan yang Engkau Maha Mengetahuinya

اللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِنا وَدُنْيَاناَ وَأَهْلِنا وَمَالِنا اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراَتِنا وَآمِنْ رَوْعَاتِنا اللَّهُمَّ احْفَظْنِا مِنْ بَيْنِ أيَدَيناَ وَمِنْ خَلْفِنا وَعَنْ يَمِينِنا وَعَنْ شِمَالِنا وَمِنْ فَوْقِنا ونَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ نُغْتَالَ مِنْ تَحْتِنا

Ya Allah kami mohon kepadaMu, keampunan dan kesejahteraan bagi agama dan urusan dunia kami, bagi keluarga dan harta kami
Ya Allah tutuplah aib dan cela kami, Dan ubahlah rasa takut kami menjadi rasa aman damai, Peliharalah kami dari depan dan dari belakang kami, Dari Kanan dan dari kiri kami, Dan dari atas kami dan dari bawah kami, Dan kami berlindung di bawah kemahaagunganMu, Dari malapetaka yang ditimpakan kepada kami, Dari arah bawah kami, Ya Allah ampunilah kesalahan kami, ketidaktahuan kami, Dan sikap berlebih lebihan kami dalam urusan kami, Dan hal hal yang engkau lebih tahu dari kami
Ya Allah ampunilah dosa dosa kami yang dilakukan dengan sungguh, Sungguh dan main main, Ketidaksengajaan kami dan kesengajaan kami
اللَّهُمَّ إِنِّا عَبْيدُكَ وَابْناءُ عَبْيدِكَ وَابْناءُ إمائِكَ نَاصِيَتِنا بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّنا حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيناَ قَضَاؤُكَ نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْوبنا وَنُورَ صَدْورنا وَجِلَاءَ أحُزاْننا وَذَهَابَ همومناِّ

Ya Allah,
Kami adalah hamba-hambaMU, anak-anak dari hamba-hambaMu, ubun-ubun kami di tanganMu, ketentuanMu terlaksana pada diri kami, keputusanMu sangat adil pada kami, Kami memohon kepadaMu dengan seluruh asma yang Engkau mliki, yang Engkau namakan diriMu dengan asma itu, dan Engkau wahyukan asma itu dalam kitabMu atau Engkau ajarkan asma itu kepada salah seorang hambaMu atau Engkau Khsususkan asma itu untuk diriMu dalam ilmu ghaib di hadiratMu, kami mohon kepadaMu agar jadikan Alquran yang agung ini sebagai tanaman yang subur di hati kami, cahaya terang di dada kami, menjadi penyirna kesedihan kami, dan penghapus keresahan dan kedukaan kami.

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِا مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِنا وَتَوَفَّنِا إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِنا وَنَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَكَلِمَةَ الْإِخْلَاصِ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَنسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَنَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بِالْقَضَاءِ وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَفِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

Ya Allah Kami mohon kepadaMu rasa takut kepadaMu di saat dilihat orang ataupun tidak dilihat .
Kami memohon kepadaMu ucapan hak di saat marah dan di saat hati lega. Aku memohon kepadaMu keni'matan yang tiada habis-habisnya dan kesenangan batin yang tiada putus-putusnya
Kami memohon ridlo setelah datang keputusnMu dan rasa kesejukan hidup ssetelah mati
Dan kami memohon kepadaMu kelezatan memandang wajahMu yang Mulia dan kerinduan untuk berjumpa dengan Mu dengan tanpa mengalami kesengsaraan yang memudlorotkan dan tanpa mengalami ujian yang mengakibatkan kesesatan
Yaa Allah Hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami pembawa petunjuk jalan yang berjalan di naungan hidayahMu


رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Wahai Tuhan kami, Karuniakan kepada kami Kebaikan di dunia Dan di akhirat, Dan peliharalah kami Dari adzab api neraka


وصَلِّ اللهمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سيدِنا مُحَمّدٍ وعلى آلِهِ وصَحْبِهِ وَسلّم والحمدُ للهِ

[1] LIHAT kitab As Shobr Fil Quran karangan dr. Yusuf al Qordlowi hal. 24.

Tidak ada komentar: